Unsur, Senyawa dan Campuran

SMPN 1 KAMAL

Sadar atau tidak, sebetulnya seluruh zat atau materi di dunia ini adalah zat kimia. Oleh karena itu, keterangan tidak menggunakan tambahan “bahan kimia“ pada kemasan suatu produk bahan makanan sering menimbulkan salah pengertian bahwa yang merupakan zat kimia adalah bahan yang ditambahkan. Padahal ditambah atau tidak dengan suatu bahan kimia, produk bahan makanan itu sendiri adalah zat kimia. Jadi sebenarnya kimia merupakan bagian dari hidup. Dengan menggunakan atau merubah materi di lingkungan, secara sangat sederhana sampai cara yang sangat kompleks, manusia sudah melakukan praktek kimia. Pada awalnya, ilmu pengetahuan kimia membahas tentang ‘bagaimana‘ reaksi kimia digunakan untuk menghasilkan materi baru, melalui percobaan dan kesalahan. Sedangkan ilmu pengetahuan kimia masa kini membahas tentang ‘mengapa‘ dan ‘bagaimana‘ suatu perubahan kimia terjadi, yang didasarkan pada prinsip dan teori. Dengan demikian maka ilmu pengetahuan kimia masa kini dapat digunakan untuk memahami dan mengontrol proses-proses yang terjadi di lingkungan, misal proses yang merusak lingkungan seperti pembentukan smog dan rusaknya ozon stratosfer. Pada Bab ini akan dipelajari tentang klasifikasi materi dan beberapa unit ukuran yang umum digunakan untuk mengukur materi.

UNSUR

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zatzat lain dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). Alam semesta ini mengandung unsur yang sangat banyak, tetapi yang baru diketahui dan dipelajari oleh para ahli adalah sebanyak 118 macam unsur dimana diantaranya lebih dari 22 unsur adalah merupakan unsur buatan. Daftar dari nama-nama unsur tersebut dapat diketahui dalam Daftar Periodik Unsur-unsur Sistem Berkala. Unsur dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu unsur logam dan unsur non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium, tembaga, natrium, kalium, dan magnesium. Unsur-unsur logam tersebut memiliki sifatsifat, seperti semua unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang berwujud cair), merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, memiliki titik leleh dan titik lebur yang tinggi, dapat ditempa dan memiliki kilap khusus dipermukaannya. Sedangkan unsur non logam tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Contoh unsur non logam adalah oksigen, nitrogen, belerang, karbon, klorin dan iodium. Unsur-unsur dapat diberi nama berdasarkan nama penemunya, tempat atau sifat unsur tersebut. Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya misalnya curium (ditemukan oleh Piere dan Marie Curie), mendelium (ditemukan oleh Mendeleev), dan Einstenium (ditemukan oleh Albert Einsten). Unsur-unsur yang diberi nama sesuai dengan nama tempat misalnya Californium (dari kata California), Europium (dari kata Eropa), dan Francium (Prancis). Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan sifatnya, contohnya manganese (bersifat magnet), astatin (dari kata ”astatos” yang berarti tidak stabil) dan kalsium (dari bahasa Latin ”Calx” yang artinya kapur). Para ahli kimia bersepakat untuk menggunakan simbol atau lambang untuk memudahkan penulisan unsur. Penulisan lambang unsur ditemukan oleh Jons Jacob Berzellius 1813. Unsur dilambangkan dengan satu, dua atau tiga huruf. Huruf pertama dari lambang unsur selalu ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua atau ketiga ditulis dengan huruf kecil. Contoh penulisan lambang unsur cobal dilambangkan dengan Co. Nama dan lambang unsur lainnya misalnya B Boron (B), Berilium (Be), Barium (Ba), Bismuth (Bi), Bromium (Br) dan Berkelium (Bk), Mendelevium (Md), Einstenium (Es), Germanium (Ge), Polonium (Po), Ameresium (Am), Californium (Cf), Curium (Cm), Nobelium (No), Plutonium (Po), Neptunium (Np). Jika huruf kedua dari suatu lambang adalah huruf besar maka lambang tersebut bukanlah lambang unsur, melainkan lambang senyawa. Perhatikan contoh berikut : Co adalah lambang unsur cobal sedangkan CO adalah senyawa karbon monooksida; Hf adalah lambang unsur hafnium sementara HF adalah senyawa Hidrogen Fluorida.